Dalam suasana politik yang kerap panas dan penuh dinamika, Rangga Gagak justru menilai bahwa di tengah keramaian itu masih ada sosok yang berjalan dengan hati. Sosok itu adalah H. Afrizal Sintong, Ketua DPD Partai Golkar Rokan Hilir (Rohil), yang menurutnya memiliki karakter seorang pejuang sejati, tegas, bekerja keras, dan tetap sederhana meski berada di puncak kepemimpinan.
Rangga Gagak menggambarkan sosok H. Afrizal Sintong bukan hanya sebagai pemimpin yang lahir dari perjuangan politik, tetapi juga seseorang yang ditempa oleh kerasnya kehidupan pesisir. Anak kampung yang tumbuh dengan segala keterbatasan, namun perlahan merajut langkah hingga dipercaya memimpin sebuah kabupaten dan partai besar.
“H. Afrizal Sintong itu lahir dari sudut negeri, tetapi mampu mencapai puncak kariernya. Ia punya karakter pejuang, disiplin, berani mengambil keputusan, dan tidak pernah mundur dari tantangan,” ujar Rangga Gagak, Jum’at (21/11/2025).
Dari Pesisir Sunyi Rohil, Menuju Panggung Kepemimpinan
Menurut Rangga Gagak, kisah hidup H. Afrizal Sintong adalah gambaran nyata tentang bagaimana kerja keras mampu mengalahkan jarak sosial. Dari jalanan berlumpur menuju gedung pemerintahan, H. Afrizal Sintong tidak pernah melupakan bahwa setiap keberhasilan adalah buah dari langkah kecil yang dilakukan terus-menerus.
“Saya mengikuti perjalanan kariernya sejak awal. Ia membangun semuanya dari bawah. Tidak mengandalkan restu, tidak mengandalkan keberuntungan. Ia bekerja keras. Itulah yang membuat orang menghormatinya,” jelas Rangga Gagak.
Pemimpin yang Masih Mengingat Setiap Nama
Dalam banyak kesempatan turun ke tengah masyarakat, H. Afrizal Sintong digambarkan sebagai sosok yang tidak pernah menjaga jarak dari akar tempat ia berasal. Rangga Gagak menyebut bahwa H. Afrizal Sintong masih mengingat wajah-wajah lama, bahkan nama-nama warga yang pernah bersamanya sejak masa remaja.
“Yang saya lihat dari H. Afrizal Sintong, ia tidak berubah meski jabatan berubah. Ia masih menyapa masyarakat dengan cara yang sama. Merendah, tidak berjarak, dan selalu mau mendengar,” kata Rangga Gagak
Banyak warga pesisir yang bersaksi bahwa H. Afrizal Sintong adalah tempat mengadu, bahkan ia dikenal sebagai pemimpin yang tidak segan turun langsung melihat kondisi lapangan baik saat hujan deras, malam hari, maupun ketika tidak ada kamera media yang mengabadikan.
Nilai Humanis yang Jarang Dimiliki Pemimpin Masa Kini
Di tengah dunia politik yang sering keras, penuh strategi dan hitungan kepentingan, Rangga Gagak melihat H. Afrizal Sintong tetap mempertahankan sisi humanisnya. Ada nilai kemanusiaan yang menurutnya tidak bisa dibuat-buat.
H. “Afrizal Sintong selalu bilang, jabatan itu hanya alat untuk membantu orang. Prinsip itu ia pegang teguh,” ungkap Rangga Gagak.
Salah satu hal yang paling diingat Rangga Gagak adalah cerita masa kecil H.Afrizal Sintong, masa ketika hidup tidak mudah, ketika pilihan masih terbatas, dan ketika harapan hanya bisa dibangun dari tekad pribadi. Pengalaman itulah yang membuat H. Afrizal Sintong peka terhadap kesulitan masyarakat kecil.
“Mungkin karena lahir dari keluarga sederhana, ia tahu betul rasanya susah. Karena itu ia tidak tega kalau masyarakat kesulitan,” tambahnya.
Keteguhan yang Tetap Menjaga Marwah
Bagi Rangga Gagak, H. Afrizal Sintong adalah satu dari sedikit pemimpin yang tetap menjaga marwah, kesederhanaan, dan empati. Ia bekerja tanpa banyak bicara, tetapi setiap tindakannya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Pemimpin yang punya rasa dan punya hati, itu yang akan diikuti rakyat. Dan H. Afrizal Sintong sudah menunjukkan itu sejak awal ia melangkah,” tegas Rangga Gagak.
Ia berharap karakter humanis ini terus menjadi napas bagi Golkar Rohil dan Golkar Riau secara keseluruhan.
“Kalau pemimpin memegang hati masyarakat, insha Allah semuanya akan berjalan baik,” tutup Rangga Gagak.
Penulis : Rangga
Diterbitkan Infozone, Sabtu 22 November 2025. Redaksi.
