Protes Pembatasan BBM Solar, Puluhan Nelayan Rohil Geruduk SPBU BUMD

Rohil,Infozone | Puluhan nelayan di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) memadati SPBU milik PT BUMD Rohil pada siang hari, menuntut hak mereka atas solar bersubsidi yang selama ini menjadi penopang utama mata pencaharian.

Namun, aksi ini tak direspons langsung oleh pihak yang seharusnya bertanggung jawab. Plt Dirut BUMD, Rahmat Hidayat, dan bupati dan wakil bupati sama sekali tidak hadir di lokasi. Ketidakhadiran ini membuat warga semakin geram, merasa dibiarkan berjuang sendirian di tengah sulitnya mencari penghidupan.

Bacaan Lainnya

Yang terlihat di lapangan hanya aparat kepolisian yang menjaga situasi tetap kondusif. Meski begitu, raut wajah para nelayan sudah menunjukkan kekecewaan mendalam.

Seorang nelayan bernama Ucok (Nores) dengan nada tegas menyuarakan unek-uneknya.

“Kami ini mau cari makan, bukan minta-minta. Sudah tiga hari kami tidak melaut karena tidak ada solar. Kalau terus begini, mau makan apa anak istri kami? Solar itu untuk nelayan, jangan dipersulit, jangan dialihkan ke pihak lain,” Ujar nya didepan pihak kepolisian. Minggu 10/8/2025

Suasana memanas ketika sejumlah ibu-ibu nelayan ikut berteriak.
“Suami saya tiga hari di rumah! Uang di rumah sudah habis, anak-anak butuh makan! Kenapa kami nggak boleh ambil minyak di SPBU ini?” teriak seorang ibu dengan nada nyaring.

Bagi para nelayan, keterlambatan atau pembatasan penyaluran solar bersubsidi bukanlah masalah sepele. Tanpa solar, perahu mereka tidak bisa berlayar, hasil tangkapan kosong, dan perekonomian keluarga lumpuh total.

Aksi ini juga memicu pertanyaan besar di tengah masyarakat: ke mana sebenarnya solar bersubsidi yang diperuntukkan bagi nelayan? Dugaan adanya penyaluran yang tidak tepat sasaran semakin santer terdengar.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Plt Dirut BUMD Rahmat Hidayat maupun kepala daerah terkait alasan ketidakhadiran mereka. Nelayan berharap pemerintah daerah segera turun tangan dan mengambil kebijakan yang tegas, agar solar bersubsidi benar-benar dinikmati oleh mereka yang berhak, bukan oleh pihak-pihak yang bermain di balik layar.(ZAD)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *