“Mahkota dipinjam oleh Pemilik, Tapi Dikuasai oleh Siapa?”
SIAK, RIAU, Infozone | Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Provinsi Riau dan Hari Adat Sedunia (9 Agustus), Aliansi Masyarakat Adat Melayu (AMA) Riau mengeluarkan pernyataan sikap keras — bukan sekadar peringatan, tapi seruan perlawanan atas ketimpangan dan pengkhianatan terhadap negeri Melayu.
“Negeri ini bukan tanah tanpa tuan! Kami bukan penumpang di rumah sendiri!” tegas AMA Riau.
Negeri Bertuah, Tapi Dinistakan
Negeri Siak Sri Indrapura, tempat berdirinya mahkota Melayu, kini dikuasai oleh tangan-tangan yang tak tahu malu. Warisan adat dipajang untuk protokoler, tapi ruhnya dicabut dari rakyat. Tanah subur dikuras, minyak disedot — tapi rakyat dibiarkan hidup di antara abu dan debu.
“Apa guna HUT Riau kalau yang dirayakan hanya elite dan tamu undangan?”
“Apa arti Hari Adat kalau masyarakat adat terus diinjak, dimiskinkan, dan dibungkam?”
AMA Riau Menggugat!
Siapa yang berkuasa atas mahkota hari ini?
Di mana suara rakyat saat kontrak-kontrak ditandatangani di atas tanah mereka sendiri?
Kenapa rakyat Melayu hanya diwarisi penderitaan, sementara yang menikmati kekayaan adalah mereka yang datang sebagai tamu tapi bertingkah seperti raja?
HUT Riau & Hari Adat Dunia: Saatnya Melawan!
Bukan sekadar tepuk tangan di gedung megah, bukan sekadar tari-tarian di atas panggung. Ini adalah peringatan keras kepada siapa pun yang telah mengkhianati negeri ini!
“Kami tidak akan diam ketika marwah kami diinjak!”
“Kami tidak akan tunduk ketika tanah kami dikuasai tanpa hak!”
AMA Riau Menyerukan:
Bangkit, wahai anak negeri!
Bersatu, wahai datuk dan ninik mamak!
Jangan biarkan darah nenek moyang mengering karena kelalaian kita sendiri!
Ini negeri kita! Ini tanah kita! Ini harga diri kita!
Narahubung:
Sekretariat AMA Riau – Datuk Laksamana Heri Ismanto, S.Th.I
Email: amariau1981@gmail.com | IG: @ama.riau